This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 18 April 2013

White Spot

Penyakit white spot mungkin boleh dibilang penyakit yang sangat populer karena banyak di-temukan menyerang koi di kolam taman maupun kolam penampungan. Bintik-bintik putih akan tampak di permukaan badan ikan, mula-mula di satu bagian kemudian meluas pada bagian tubuh lainnya. Penyebab bintik putih ini tidak lain dari protozoa bernama Ichthyophthirius multifilis.

Sekalipun tidak terlihat mata telanjang, tapi karena protozoa ini berkumpul dalam jumlah banyak, maka akan tampak seperti bintik putih. Diameter seekor protozoa sekitar 0,7 milimeter dan berbentuk seperti telur.

Koi yang terserang bintik putih seolah-olah tertutup oleh bedak putih. Pada tahap awal bintik
putih hanya menyerap cairan tubuh, tapi lama-kelamaan menyebabkan ikan kurus dan akhirnya mati.

Koi akan sangat mudah terserang apabila lingkungannya jelek dan kesehatan koi tidak berada dalam kondisi prima.

Untuk mengobati koi yang terserang bisa dengan cara menaikkan suhu air hingga mencapai beberapa derajat dari suhu awal. Cara ini sering efektif untuk mematikan white spot. 
Pengobatan dengan cara menaikkan suhu air kolam 0,5 gram Methelene blue dalam 1 ton air juga cukup efektif dalam mengenyahkan white spot. Pengobatan dilakukan dengan cara pemandian. Selain pada tubuh, white spot juga menyerang insang koi.

Senin, 08 April 2013

Juara 2nd Kediri Koi Show 2013

CHAMPION
09220009
Grand ChampionMelati Grand Champion
Showa Sanshoku,63 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: JKC
Kinginrin A,65 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twinkoi
0933 
Runner Up Grand Champion 
Kohaku,62 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: JKC
 
07871059
Male ChampionMelati Male Champion
Kohaku,62 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twin Koi
Kinginrin A,57 cm
Reza Teguh Rianto - Surabaya
Handling: RTR
07080208
Adult ChampionMelati Adult Champion
Shiro Utsuri,53 cm
Liem Boen Ming - Kediri
Handling: Herman
Koromo,55 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twinkoi
09610007
Young ChampionMelati Young Champion
Taisho Sanshoku,43 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: Herman
Kinginrin A,45 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twinkoi
08610333
Junior ChampionMelati Junior Champion
Taisho Sanshoku,35 cm
Saipul Tawangsari Indah Koi - Blitar
Handling: Anam
Hi Ki Utsurimono,34 cm
MNC Malang - Malang
Handling: Iwak Koi
04760236
Baby ChampionMelati Baby Champion
Kohaku,20 cm
Youdy Poluakan - Surabaya
Handling: Warna Koi
Tancho,19 cm
Mutiara Koi - Blitar
Handling: Mutiara Koi
07690457
Mini ChampionMelati Mini Champion
Taisho Sanshoku,14 cm
KPK-BK - Blitar
Handling: KPK BK
Koromo,10 cm
Youdy Poluakan - Surabaya
Handling: Warna Koi
BEST IN SIZE, MELATI PRIZE
09220009
Best in Size 61-65 cmMelati Prize 61-65 cm
Showa Sanshoku,63 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: JKC
Kinginrin A,65 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twinkoi
05080493
Best in Size 56-60 cmMelati Prize 56-60 cm
Showa Sanshoku,58 cm
Chandra Arif - Surabaya
Handling: Samurai Koi
Kinginrin A,57 cm
Handoko Lesmana - Surabaya
Handling: Samurai Koi
07880772
Best in Size 51-55 cmMelati Prize 51-55 cm
Kohaku,55 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twin Koi
Doitsu,54 cm
Bintoro - Kediri
Handling: Loggi Koi
02200221
Best in Size 46-50 cmMelati Prize 46-50 cm
Kohaku,50 cm
Agustiono Kusumadi - Kudus
Handling: Twinkoi
Kinginrin A,47 cm
Agustiono Kusumadi - Kudus
Handling: Twinkoi
10620214
Best in Size 41-45 cmMelati Prize 41-45 cm
Kohaku,45 cm
Reza Teguh Rianto - Surabaya
Handling: RTR
Hikari Moyomono,45 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twinkoi
08280832
Best in Size 36-40 cmMelati Prize 36-40 cm
Shiro Utsuri,40 cm
Bambang Supriyanto - Surabaya
Handling: Ipoel Koi
Kinginrin A,40 cm
Bambang Supriyanto - Surabaya
Handling: Ipoel Koi
00020306
Best in Size 31-35 cmMelati Prize 31-35 cm
Shiro Utsuri,34 cm
Kuncoro Tanudirjo - Surabaya
Handling: Twinkoi
Kinginrin A,35 cm
Houseki Koi - Jakarta
Handling: Iwak Koi
10390831
Best in Size 26-30 cmMelati Prize 26-30 cm
Taisho Sanshoku,27 cm
King - Blitar
Handling: SKF
Kinginrin A,27 cm
Bambang Supriyanto - Surabaya
Handling: Ipoel Koi
10320153
Best in Size 21-25 cmMelati Prize 21-25 cm
Kohaku,23 cm
Ali Mubin - Blitar
Handling: Ali Mubin
Kinginrin A,24 cm
Mr Gogi - Surabaya
Handling: Koi Garden
06540949
Best in Size 16-20cmMelati Prize 16-20 cm
Shiro Utsuri,20 cm
Ogata Solo - Solo
Handling: JKC
Doitsu,19 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: JKC
09320948
Best in Size up to 15 cmMelati Prize up to 15 cm
Shiro Utsuri,15 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: JKC
Kinginrin A,14 cm
Doni Hartono - Kediri
Handling: JKC

Obat dan Dosis Ikan

Penyakit Ikan Koi

Tanda-Tanda Koi Sakit

Menyendiri
Koi yang sehat akan berenang riang gembira me-ngelilingi kolam tempat hidupnya. Bila kita temu-kan koi yang menyendiri di sudut kolam dan tidak mau bergabung dengan kelompoknya, kita harus mulai curiga bahwa koi tersebut menderita sakit. Bila hanya sesekali saja seekor koi meninggalkan kelompoknya kemudian balik lagi bergabung, maka hal tersebut biasa dan tidak perlu dicurigai sebagai ikan yang sakit. Pada tahap yang lebih parah, koi ini akan mengambang dan ketika deritanya sudah me-muncak koi ini akan menghantam dinding kolam.

Megap-megap
Biasanya koi yang sehat akan bernapas dengan teratur, tenang dan seirama dengan gerakannya. Koi yang sakit akan bernapas dengan cepat dan mengesankan megap-megap. Gerakan mereka sudah tampak tidak serasi, dan sering terlihat di permukaan air. Koi bukanlah golongan ikan yang dilengkapi alat pernapasan tambahan yang harus menyempat-kan menghirup oksigen dari udara langsung. Oleh karenanya kalau ada gerakan koi yang seperti itu kita sudah harus curiga, terlebih Jika kita lihat ketika bernapas mulutnya terbuka lebar.

Diam di dasar dan strip dada terbuka 
Koi yang sehat umumnya akan aktif bergerak kian kemari bersama kelompoknya. Koi yang sakit akan berdiam diri di dasar kolam dengan posisi ship dada terbuka lebar. Bagaimana membedakannya dengan koi yang sedang tidur? Koi yang sedang tidur akan memilih tempat yang sesuai, dan akan diam dengan posisi sirip dada tertutup. Sedangkan koi yang sakit akan tidur di mana saja, tidak peduli tempat itu datar, berbatu-batu, atau di pojok kolam yang menonjol. Lagipula koi sehat yang sedang tidur ketika kita ganggu akan sigap berenang berpindah tempat, sedangkan yang sakit hanya sebentar saja bereaksi, kemudian akan kembali pada posisi semua dan diam tak bergerak. Malahan gerakannya mengesankan kalau koi tersebut tidak memilih tempat baru, melainkan tenggelam.

Tidak bernafsu makan
Koi yang sehat akan memburu dengan sigapmakanan yang disodorkan dan berebut sesama ka-wannya. Namun koi yang sakit tidak akan ikut-ikut-an bereaksi. Selain itu, koi yang sakit biasanya di-tandai dengan cairan yang dikeluarkan dari dubur-nya. Karena makanannya tidak teratur, maka kotoran yang dikeluarkannya pun berpengaruh. Ketika kotoran koi sudah encer, itu suatu indikasi bahwa penyakitnya sudah sangat serius.

Berenang menyentak-nyentak
Koi yang sehat akan berenang dengan mulusnya, kadang cepat, kadangkala lambat dan ber-irama. Namun, Jika kita temukan koi yang berenang menyentak-nyentak secara terus menerus itu pertan-da koi tersebut sedang menderita sakit. Tidak jarang koi yang berenang menyentak-nyentak ini menabrak temannya. Dan sering perilaku berenang menyentak-nyentak ini dilakukan seiring dengan gerakan megap-megap dari mulut dan insang dan dilakukan di permukaan air.

Gerakan salto
Suatu kali mungkin akan kita temukan koi yang bergulingan ketika berenang, baik berguling ke sam-ping atau ke arah bawah. Jika demikian kemungkin-an besar gelembung renangnya berfungsi tidak sem-purna.

Insangnya terdapat parasit
Jika permukaan tubuhnya terlihat biasa-biasa saja, artinya tidak mengalami perubahan yang"ber-arti, tapi dari aktifitasnya mereka terlihat sangat lelah, maka boleh jadi koi tersebut terserang penya-kit. Langkah yang mesti dilakukan adalah melihat insangnya. Ikan yang napas dan aktifitasnya ter-ganggu, biasanya insangnya berubah putih atau ke-hitaman. Bisa juga bentuk insangnya berubah. Warna merah pada insang yang sehat tidak bakal kita temukan lagi. Dan bila sudah demikian koi harus ditangani dengan serius, Jika kita tidak inginkan koi yang lain turut terserang. Tidak jarang juga pada insang koi kita temukan binatang seperti cacing atau kutu yang menempel, karena kita tahu serangan kedua parasit ini meliputi sekujur tubuh tanpa kecuali.

Perubahan sekujur tubuh
Perubahan pada permukaan tubuh misalnya timbulnya bercak-bercak merah seperti darah, mun-culnya lendir yang kelewat banyak, dan hadirnya binatang-binatang asing pada beberapa bagian atau sekujur badannya. Jika muncul serabut seperti cacing pada tubuhnya, berarti ikan terserang Lernaea, sedangkan bila ada binatang putih, bulat, itu pertanda kena serangan kutu ikan (Argulus).