This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 31 Maret 2013

9th All Indonesia Young Koi Show 2013

9th All Indonesia Young Koi Show 2013


Jenis yang dilombakan sebagai berikut :
  1. Kohaku
  2. Taisho Sanshoku
  3. Showa Sanshoku
  4. Shiro Utsuri
  5. Hi Ki Utsurimono
  6. Bekko
  7. Shusui
  8. Asagi
  9. Koromo
  10. Goshiki
  11. Kawarimono
  12. Hikari Mujimono
  13. Hikari Moyomono
  14. Kinginrin A
  15. Kinginrin B
  16. Tancho 
  17. Doitsu

Sementara untuk ukuran dan biaya pendaftaran sebagai berikut :
 s/d 15 cm
 Rp. 250.000,-
 16 - 20 cm Rp. 250.000,-
 21 - 25 cm Rp. 300.000,-
 26 - 30 cm Rp. 350.000,-
 31 - 35 cm Rp. 400.000,-
 36 - 40 cm Rp. 450.000,-
 41 - 45 cm Rp. 500.000,-
 46 - 50 cm Rp. 600.000,-
 51 - 55 cm Rp. 700.000,-
 56 - 60 cm Rp. 900.000,-
 61 - 65 cm Rp.1.200.000,-
Sewa Bak Rp.1.500.000,-
Diskon Anggota APKI:
 1. Klub10 %
 2. Breeder15 %
 3. Dealer20 %
 4. Importir25 %
Sementara untuk kejuaran yang diperebutkan sebagai berikut :
 56 - 65 cm Grand Champion Melati Grand Champion
 56 - 65 cm
 Runner Up Grand Champion
 46 - 55 cm Adult Champion Melati Adult Champion
 36 - 45 cm Young Champion Melati Young Champion
 26 - 35 cm Junior Young Champion Melati Junior Young Champion
 16 - 25 cm Baby Champion Melati Baby Champion
 Up to 15 cm Mini Champion Melati Mini Champion
 56 - 65 cm Male Champion Melati Male Champion
 all size Best Tategoi
 Keeping Award Melati Keeping Award 
 all size Best in Variety
 61 - 65 cm Best In Size Melati Prize
 56 - 60 cm Best In Size Melati Prize
 51 - 55 cm Best In Size Melati Prize
 46 - 50 cm Best In Size Melati Prize
 41 - 45 cm Best In Size Melati Prize
 36 - 40 cm Best In Size Melati Prize
 31 - 35 cm Best In Size Melati Prize
 26 - 30 cm Best In Size Melati Prize
 21 - 25 cm Best In Size Melati Prize
 16 - 20 cm Best In Size Melati Prize
 up to 15 cm
 Best In Size
 Melati Prize
 All Size 1st place, 2nd place, 3rd place
 Most Entry
 Most Point
 Most Handling

PERATURAN DAN TATA TERTIB SHOW
  1. Setiap ikan yang didaftarkan harus disertai 1 (satu) lembar fotonya yang berwarna ukuran 3 R  diambil dari atas, dengan posisi menghadap ke muka ikan dengan menuliskan "namapeserta-namahandling-kota peserta-jenis-ukuran" di belakang foto. Atau jika tidak dicetak dapat melampirkan data digital dengan format nama file : “namapeserta-namahandling-kota peserta-jenis-ukuran”. File dalam format JPG dengan ukuran file maksimal 500 kb.
  2. Peserta dapat mengirimkan data digital tersebut lewat email ke koishow@apki.info  mulai tanggal 25 - 26 April 2013
  3. Pendaftaran ikan, baik yang Regular maupun One Day Entry, hanya dilakukan pada hari Jum'at 26 April 2013, pukul 08.00 WIB - 21.00 WIB.
  4. Pendaftaran melalui email hanya diterima sampai dengan tanggal 26 April 2013, pukul 23.00 WIB. Email setelah jam tersebut tidak dapat diterima.
  5. Ikan yang akan mengikuti lomba (show) Regular, diterima panitia (fish entry) pada hari Jumat tanggal 26 April 2012 dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. 
  6. Peserta One Day Entry (khusus kota Jakarta, Tangerang dan sekitarnya) diterima paling lambat hari Sabtu 27 April 2013 pukul 08.00 WIB. Panitia berhak menolak Ikan yang masuk di luar waktu yang telah ditentukan.
  7. Peserta One Day Entry dikenakan tambahan biaya 10 % dari total biaya pendaftaran.
  8. Peserta yang akan mengikuti Keeping Award (ikan minimal sudah 1 tahun dirawat di Indonesia), wajib melampirkan foto riwayat ikan, serta memberi tanda khusus pada belakang foto ikan atau nama file.
  9. Ikan yang akan dilombakan harus dikarantina dan dipuasakan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum diserahkan kepada panitia show.
  10. Peserta harus mengukur secara tepat ikannya. Panitia berhak mengukur ulang ikan-ikan yang ukurannya diragukan. Keputusan panitia tentang ukuran mutlak.
  11. Tanda tangan panitia dalam kartu pendaftaran hanya pengesahan pendaftaran bukan sebagai pengesahan ukuran.
  12. Bagi peserta dengan ukuran ikan diatas 55 cm harus membawa bak penjurian sendiri.
  13. Peserta wajib menyediakan peralatan sendiri seperti : serokan, dan peralatan handling lainnya.
  14. Panitia berhak mendiskualifi kasi Ikan yang dinilai tidak layak mengikuti lomba (show); misalnya : cacat, tidak sehat atau berkutu, dan uang pendaftaran tidak dikembalikan.
  15. Semua ikan harus dibuka dari kantong plastik dan dimasukkan kedalam bak yang tersedia, kecuali untuk peserta One Day Entry.
  16. Keputusan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  17. Panitia akan selalu berupaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan ikan, namun demikian segala resiko yang terjadi pada ikan selama lomba berlangsung menjadi tanggung jawab pemilik ikan atau peserta yang bersangkutan.
  18. Pengambilan ikan hanya dapat dilakukan pada hari Minggu, tanggal 28 April 2013, pukul 16.00 WIB sampai selesai, untuk peserta Reguler dan hari Sabtu 27 April 2013 setelah penjurian selesai untuk peserta One Day Entry kecuali jika menjadi Champion, pengambilan ikan seperti peserta Reguler. 
  19. Untuk menanggapi protes dari peserta, dikenakan uang administrasi sebesar Rp.1.000.000,- dan hanya dapat dilakukan jika sudah mendaftarkan protes ke Sekretariat.

Sumber Apki

GARAM IKAN

Garam Ikan Benda berupa kristal berwarna putih ini sudah sangat lama dikenal oleh para akuaris. Keberadaannya bukan merupakan hal yang asing, bahkan boleh dikatakan kehadiran benda ini seolah sudah menjadi bagian terintegrasi dengan hobi ikan hias. Garam yang dimaksud adalah garam NaCl, yaitu garam seperti yang kita kenal pada umumnya sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Rupa dan rasanya sama. Perbedaan utama antara garam ikan dengan garam dapur atau garam meja adalah pada kemurniannya. Garam ikan diharapkan hanya mengandung NaCl saja, karena kehadiran bahan lain pada garam ini dikhawatirkan akan mempunyai dampak yang tidak diinginkan pada ikan yang bersangkutan. Sedangkan garam dapur sering telah mengalami pengkayaan dengan berbagai bahan lain yang diperlukan oleh manusia, seperti Iodium, atau bahan lainnya. Oleh karena itu sering kali secara umum disebutkan bahwa garam yang digunakan untuk ikan adalah garam tidak beriodium. Iodium sendiri tentu saja diperlukan oleh ikan, akan tetapi kehadiran bahan lain yang tidak diketahui dengan pastilah yang menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Apabila tidak terlalu mendesak maka penggunaan garam yang memang sudah dikhususkan untuk ikan akan lebih aman. Meskipun demikian banyak dilaporkan bahwa penggunaan garam beriodiumpun tidak menyebabkan dampak merugikan pada ikan-ikan yang diberi perlakuan tersebut. 

Fungsi Garam Ikan
Ikan , dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu menjaga dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang. 

Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan cenderung keluar. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena akan terjadi ketidak seimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya.

Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung, bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan tersebut tewas. Selain itu, hal ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri. Dalam keadaan normal ikan mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidak seimbangan ini, sehingga ikan dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka, atau penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan menjadi terdehidrasi dan akhirnya mati.

Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi. 

Beberapa Keunggulan Garam Ikan
Pemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis yang sesuai. Selain itu juga aman bagi manusia. 
Seperti disebutkan sebelumnya, garam akan membantu menyeimbangkan kembali proses osmoregulasi dan memicu daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya.
Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan. Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun, sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya garam kejadian demikian bisa dihindari.
Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada waktu diperlukan.


Dosis dan Cara Pemberian
Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk ikan.

Beberapa dosis penggunaan garam adalah
Sebagai profilaktik:
Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.

Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteri
Untuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan. 
Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.

Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.
Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.

Untuk melepaskan lintah pada ikan
Dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.

Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).
Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.

Perhitungan
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.

Sumber : O-FISH