Keberadaan koi local di tanah air cukup mendapat tempat dikalangan hobbies koi di tanah air, cuman yang menjadi sesuatu yang cukup memprihatinkan adalah posisi tempat itu didapat karena suatu keterpaksaan belaka, kalau boleh di ibaratkan dunia tinju atau sepak bola koi lokal hanya menang WO.
Yang kalau boleh diartikan koi local hanya mendapat tempat dikarenakan factor harga bukan karena apresiasi koi itu sendiri. Kalangan hobbies koi masih banyak yang terbelenggu sebuah paradigma bahwa koi import berkualitas jauh lebih baik dari koi local.
Nach, mungkin hal tersebut yang menjadi tugas kita para hobbies muda untuk membuktikan apakah paradigma tersebut benar atau salah, mungkin dalam hal ini kita tidak harus membuktikan benar atau salah, tugas kita hanya cukup memberikan apresiasi apakah paradigma tersebut tepat atau tidak, bukan benar atau salah.
Mengapa?
Dalam menikmati koi keeping kalau boleh diibaratkan sama dengan kita menganut “ keimanan ” kita, banyak perbedaan dalam menjalankan, tapi cuman satu tujuan dan semua memiliki satu tujuan.
Banyak cara dan semuanya benar, tinggal kita yang menentukan cara mana yang dipakai dan cara mana yang kita pilih, harus sesuai dengan kondisi keadaan kita dan sanubari kita.
Apa sebenarnya yang membedakan koi import dan local, setelah penulis sendiri amati secara menyeluruh tidaklah ada yang dapat membedakan koi import dan koi local secara spesifik.
Yang dapat dibedakan hanyalah factor – factor penilaian secara umum, tidak secara spesifik.
Dan hal ini pula yang banyak dimaanfaatkan oleh beberapa pedagang yang kurang terpuji dengan menjual koi local berkualitas dengan label import untuk mengangkat harga jual.
Kalau ada yang bilang koi import mempunyai struktur badan yang baik, koi local juga ada yang mempunyai stuktur body yang baik, bahkan koi import kelas pinggiran saja mungkin bisa dilewati.
Walau memang harus diakui secara umum koi import mempunyai struktur badan yang lebih baik.
Dan harusnya kita dapat memahami apabila kita menyelami latar belakang hal tersebut.
Kalau ada yang bilang koi import pola atau pattern yang baru finish pada ukuran dan usia tertentu, koi local juga ada baru finish pada ukuran dan usia tertentu.
Masalah pola ini apa tidak lebih baik kalau pola sudah finish pada usia dini sehingga dalam koi keeping kita tidak terlanjur kecewa ?
Ada juga yang bilang koi import bisa jumbo kalau koi local tidak bisa.
Kalau kita telaah secara mendalam apa ada jaminan kalau koi import bisa jumbo?
Koi import kelas TOP breeder jepang pun, tidak berani memberikan garansi 100% bahwa koi mereka pasti bisa menjadi ukuran jumbo.
Garansi dari mereka,IKAN KOI DI JAMIN BISA JUMBO, KALAU IKAN KOI TIDAK BERKEMBANG AKAN DIGANTI DENGAN KOI YANG LAIN.
Kalau kita telaah secara implisit sebenarnya mereka tidak menggaransi koi mereka bisa jumbo 100%,
Karena memang secara tehnik tidak mungkin kita bisa memastikan seekor koi bisa jumbo apa lagi masih pada ukuran 15-20 cm, yang bisa hanya PREDIKSI DAN KEMUNGKINAN BESAR, TIDAK AKAN BISA MEMASTIKAN 100%.
Apakah kita bisa memastikan kehendak YANG MAHA KUASA ? di batasan ukuran berapa koi bisa disebut JUMBO? Apakah koi local tidak ada yang mencapai ukuran tersebut?
Mungkin hanya satu jawaban yang bisa kita dapat yakni, : BAHASA MARKETING , mungkin hal ini yang harus menjadi tauladan para breeder local kita.
Kalau kita mendalami, mengapa koi import secara umum lebih baik dari koi local ?
Untuk mempelajari hal tersebut mungkin kita harus mendalami dan memahami latar belakang dari industri koi itu sendiri dari sudut pandang industri bukan dari sudut pandang dari seorang hobby.
ANALISA PASAR
Kalau kita perbandingkan dengan industri lain, seorang produsen tas, sepatu, atau garmen yang memproduksi untuk tujuan export akan menjaga betul kualitas secara ketat dan disiplin, tapi untuk tujuan pasar local hal tersebut akan bersifat mendua dalam artian antara menjaga quality control dan pertimbangan higt cost production.
Selain hal tersebut factor harga sangat besar peranannya disini.
Secara dalil ekonomi semakin tinggi kualitas barang akan berbanding lurus dengan harga.
Sebagai contoh pemahaman mungkin kita ambil contoh kalau kita membeli sebungkus rokok
Rokok merk A dengan harga beli Rp.6.000 / bungkus. Isi 12 batang
( salah satu rokok kretek nasional dengan slogan Hijau ), kita bandingkan dengan
Rokok merk GG dengan harga beli Rp. 9.000 / bungkus. Isi 16 batang
( salah satu rokok nasional dengan merk tempat penyimpanan bahan rasa asin )
Menurut anda mana yang akan anda beli ?
Mungkin banyak jawaban, diantara nya :
- Jelas merk A, Rp.6.000 lebih murah dari Rp.9.000
- Jelas merk A, walau di hitung per batang Rp. 500, masih lebih murah dari Rp.562,5.
- Merk GG , kalau yg kita beli rokoknya saja, jika kita beli rokok tidak harus bayar Cukai rokoknya.
- Beli merk GG karna kalau merk A kan rokok kuno bukan rokok modern
- Beli merk GG karna kalau merk A rokok kelas bawah , jadi gengsi.
- Beli merk A walau kalau di hitung karena harga lebih mahal, kalau kita tidak harus bayar cukai.
- Karna yang kita nikmati tembakaunya bukan cukainya.
- merk GG, karena sesuai selera
- merk A, karena sesuai selera
- Beli merk A kalau dilihat harga tembakau nya saja lebih mahal, pasti lebih berkualitas.
- merk GG , karena merk lebih TOP
- Dan lain lain jawaban
Jawaban mana yang anda pilih ? Ya anda, benar apapun jawaban anda, karena menurut saya semua jawaban di atas semua benar, termasuk jawaban anda semua yang tidak tertulis di atas, semua benar. Tinggal kita menilai dari prespektif kita masing – masing. Dan tiap individu mempunyai sudut pandang yang berbeda.
Kalau kita kembalikan dalam memilih dalam koi keeping, mana yang akan anda pilih ?
Jawaban anda akan bisa menjawab posisi atau faham anda dalam koi keeping
NILAI INTRISIK
Nilai intrisik dalam hal ini juga harus menjadi pertimbangan dalam pemikiran kita. Yang mungkin harus menjadi pertimbangan adalah nilai keindahan koi itu sendiri terlepas dari semua factor yang terkait.
Selain hal tersebut yang mungkin menjadi pertimbangan adalah nilai maanfaat ikan koi itu sendiri apakah untuk tujuan estetika keindahan atau untuk tujuan lain, prestise misalkan. Kalau untuk tujuan prestise mungkin koi dengan embel – embel atau lebel Ogata, Momontaro, dan lain – lain akan sangat berguna.
Mungkin yang harus menjadi pertimbangan kita juga biaya distribusi koi import jauh lebih besar dari koi local, selain juga panjang – pendeknya jalur distribusi ikan koi itu sendiri.
YANG TERLUPAKAN
Mungkin yang selama ini terlupakan oleh kita adalah jumlah peredaran koi local dan koi import di tanah air, jelas koi local jauh lebih banyak dari koi import.
Dan koi local yang beredar tentunya dari berbagai kelas mulai dari show Quality sampai gread ter rendah, sehingga semakin mendukung paradigma koi local tidak berkualitas.
Selain factor di atas yang banyak terlupakan oleh kita adalah keberadaan kami breeder koi local, yang jarang mendapat perhatian dan apresiasi dari para hobbies koi.
Para breeder koi local tidaklah menjaga kualitas ikan koi, secara total dikarenakan pertimbangan dari segi bisnis. Memang kebanyakan dari peternak koi local akan meyeleksi koi sampai tingkatan tertentu.
Yang menjadi masalah adalah hasil tidak lolos seleksi tetap dijual ke pasar untuk menutupi atau menambah penghasilan, seringkali koi yg diseleksipun terlalu dipaksakan walau kualitas kurang memadai.
Dan dalam hal ini kita dipaksa untuk harus dapat memaklumi dikarenakan factor keterbatasan sarana dan sumber daya.
Ini sangat jauh berbeda dengan di jepang yang konon kabarnya koi yang tidak lolos seleksi diolah menjadi makanan ternak yang mungkin juga menjadi makanan koi.
Dan hal ini juga yang sangat memperburuk image koi local , dari para hobbis yang berpikiran sempit.
PERNAHKAN ANDA MEMBAYANGKAN ?
Yang terlintas di benak saya adalah suatu kayalan, saya membeli koi import uk 25 cm, dengan harga Rp. 2,5 juta. Pasti saya sudah merasa puas koi tersebut berenang di kolam saya dan cukup dapat membahagiakan dan membanggakan.
Namun pernah juga saya membayangkan kalau seandainya saya membeli koi local ukuran 25 cm, dengan harga Rp. 2,5 juta!!!!!!
Pastilah kolam saya akan jauh lebih indah dan jauh dapat dibangakan!
Yang tidak pernah berani saya bayangkan kalau membandingkan koi import ukuran 25 cm seharga Rp. 2.500.000, dengan koi local ukuran 25 cm seharga 250.000 rupiah !!!
Dan saya ajurkan anda jangan pernah membayangkan hal ini, hal ini akan menjadikan pikiran yang cukup dilematis, sangat sulit untuk dipecahkan.
MANA YANG ANDA PILIH
Kalau seandainya anda memilih koi import dengan klasifikasi Grand Champion atau minimal champion – champion yang lain, itu memang suatu pilihan yang bijaksana, tapi saat ini banyak juga koi impor yang memiliki kualitas lebih rendah dari koi lokal
Karna sepengetahuan saya memang koi local belum bisa menghasilkan koi sekaliber tersebut.
Apalagi kalau koi tersebut bisa di kembangkan di tanah air akan sangat membantu dunia perkoian di Indonesia tercinta ini.
Bagi kita yang hanya mampu beli koi import kelas tanggung dan pinggiran, mungkin mempertimbangkan koi local dengan anggaran cukup 50-75 % dari koi import idaman anda, mungkin akan dapat membuat anda lebih bijaksana dan minial anda akan dapat membantu para breeder local untuk terus dapat eksis dan secara perlahan meningkatkan kualitas.
Tulisan ini hanya sekedar hasil perenungan dan inspirasi kami, kami harapkan dapat bermanfaat bagi dunia perkoian tanah air.
Apabila kami ada menyinggung pihak – pihak tertentu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya, ataupun ada kata – kata atau pemikiran kami yang menyinggung pihak – pihak lain.
Tidak ada maksud apa – apa dalam artikel kami ini, kami hanya ingin memaparkan ide dan pemikiran kami untuk memajukan dunia perkoian tanah air.
Apakah ide dan pemikiran kami akan dikenang ataupun dilupakan tidaklah penting buat kami.
Yang kami anggap penting hanyalah bagaimana keindahan koi dapat kita nikmati.
Sumber : Terminal Koi
0 komentar:
Posting Komentar